Inilah Pengaruh Kedekatan Ayah dengan Anak dalam Islam yang Perlu Dipahami
Senyumkeluarga.com - Kesibukan seorang
ayah dalam mencari nafkah tidak boleh menjadi alasan untuk tidak dekat dengan
anak-anaknya. Memang tidak dipungkiri, waktu yang terpakai biasanya sudah
sangat menyita dan saat pulang ke rumah tinggal tanaga dan pikiran sisa. Tapi,
kalau dipikir lebih lanjut sebetulnya kesibukan yang luar biasa itu tujuannya
untuk apa? Bukankah tujuannya untuk kebahagian istri dan anak-anak? Jika iya,
maka kedekatan ayah dengan anak juga merupakan faktor penting untuk
mendatangkan kebahagiaan itu.
Jika anak tidak
dekat dengan ayahnya, maka keletihan seorang ayah dalam bekerja rasanya tidak
terbayar. Ayah yang seperti itu justru tidak hanya letih fisiknya melainkan
jiwanya juga terasa letih. Dalam hal kedekatan dengan anak, seorang ayah patut
mencontoh suri tauladan kita yaitu Nabi Muhammad Saw. Betapa sibuk dan
banyaknya urusan beliau, tapi Nabi tetap menyempatkan bermain dan
membersamai serta menguatkan jiwa anak dan cucunya.
“Sesungguhnya jiwa bisa tumbuh dengan
pendidikan yang baik sebagaimana tubuh dapat tumbuh dengan gizi yang baik. Pertumbuhan
tubuh memiliki batas yang jelas dan tidak akan terlewati. Apabila sudah sampai
puncak, akan kembali mundur ke belakang. Sementara, pertumbuhan jiwa berkaitan
erat dengan kehidupan seseorang. Tidak akan berhenti sampai berhentinya napas
atau meninggalkan madrasah alam nan luas ini.” (Syaikh Muhammad al-Khidr Husain
dalam buku Prophetic parenting : Cara Nabi Mendidik Anak)
Jika para ayah
berpikir bahwa cara untuk mendekatkan anak dengan ayahnya adalah hanya dengan
mencukupi segala kebutuhan materinya, maka ini pemikiran yang perlu diluruskan.
Sudah banyak contoh kasusnya, anak merasa hampa dan jauh dari ayahnya lantaran hanya
dicukupi kebutuhan fisiknya tapi tidak dicukupi kebutuhan batin dan jiwanya.
Hal ini juga
pernah saya alami. Sebagai seorang ayah yang sok sibuk bekerja, sampai-sampai
kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang pertama. Saat bermain
bersamanya juga tidak fokus dan kurang maksimal perhatiannya. Hal ini berjalan
sampai waktu yang cukup lama dan saya baru tersadar ketika anak pertama saya
rasanya semakin jauh dan hatinya tidak terpaut dengan saya sebagai ayahnya.
Saat saya
tersadar akan hal yang sangat membahayakan ini, pelan-pelan mulai saya perbaiki
hubungan ini. Bukan hal yang mudah, tapi karena tekad yang kuat dan penyesalan
atas kesalahan yang telah saya perbuat, Alhamdulillah Allah berikan karunia
berupa dekatnya anak yang pertama dengan saya sebagai ayahnya. Kini, saat saya
akan pergi kemanapun seringkali ingin ikut. Padahal, dulu seringkali saat saya pamit mau pergi,
ia tidak terlalu mengindahkan dan cenderung mengabaikan.
Baca Juga : Amalan Agar Istri Semakin Sayang
Berikut ini ada
beberapa pengaruh kedekatan ayah dengan anak yang perlu kita semua
ketahui sehingga bisa memberikan gambaran dan semakin semangat untuk dekat
dengan anak-anak yang telah Allah amanahkan dalam kehidupan ini.
1. Anak memiliki contoh sosok yang perlu diteladani
Jika anak memiliki persepsi yang baik
terhadap seorang lelaki yang tidak lain merupakan ayahnya sekaligus pemimpin
dalam suatu keluarga, maka ia akan merasa puas dengan kehadirannya. Rasa puas
ini akan menjadikan ia mengikuti dan mencontoh apa yang dilakukan oleh ayahnya.
Ia akan bangga dan bahagia dengan hadirnya sosok ayah dalam rumahnya.
Kebahagiaan ini juga tidak hanya dirasakan
anaknya, melainkan dirasakan oleh ayah dan ibunya juga sebagai orangtua. Saat seorang
ayah melakukan kebaikan dan ditiru atau diikuti oleh anak-anaknya maka rasa
puas juga akan terpancar dalam raut wajah dan jiwa ayah. Hal ini akan
memberikan dampak positif dalam keluarga berupa bertambahnya keharmonisan dan
kebahagiaan.
2. Menjadikan anak percaya diri
Kepercayaan diri perlu ditumbuhkan dari
berbagai sisi. Saat seorang ayah menyayangi dan memberikan perhatian yang besar
terhadap anak-anaknya, maka anak tersebut akan merasa bahwa hidupnya memiliki
arti. Ia menjadi perccaya diri dan yakin bahwa dirinya memang diperlukan
kehadirannya.
Kepercayaan diri yang dibangun dari
keluarga menjadikan anak lebih percaya diri untuk bersosialisasi dalam jangkauan
yang lebih luas yaitu bersama teman-teman di sekitar rumahnya, sekolahnya,
bahkan dengan orang yang baru dikenal sekalipun.
3. Emosi anak terbentuk lebih stabil
Emosi anak yang mendapat perhatian lebih
dari ayahnya akan stabil. Ia juga merasa aman dan berani untuk melakukan
berbagai aktivitas. Bahkan, kedekatan ayah ini juga bisa membentuk identitas pribadi
seorang anak.
4. Anak akan melakukan kebaikan-kebaikan tanpa perlu dipaksa
Rasanya membahagiakan sekali saat anak
berlaku positif, bererangai baik, dan senantiasa berinisiatif untuk lebih baik
lagi tanpa harus dipaksa orangtuanya. Bisa dikatakan ini adalah surga sebelum surga sesungguhnya.
Untuk mendapatkan anak yang seperti itu,
ternyata salah satu resepnya adalah dengan adanya tauladan dan kedekatan
seorang ayah terhadap anak-anaknya. Anak-anak model seperti ini juga akan dengan suka rela
senantiasa mendo’akan kebaikan untuk ayah dan ibunya.
5. Meningkatkan kecerdasan anak
Kecerdasan yang dimiliki anak menjadi
dambaan para orangtua. Sayangnya, banyak yang
belum menyadari bahwa kecerdasan juga dipengaruhi salah satunya karena faktor
dekatnya ayah dengan anaknya.
Anak yang dekat dengan ayahnya cenderung akan bisa lebih fokus dalam mempelajari sesuatu, semangat dalam menggapai sesuatu dan menimbulkan rasa aman dan tenang dalam dirinya.
Pentingnya
memiliki anak yang dekat dengan ayahnya harus menjadi perhatian para ayah. Untuk
menggapainya, tidak bisa dicapai dengan hanya berangan-angan. Para ayah
benar-benar perlu meluangkan waktu diantara kesibukan-kesibukan bekerja. Para ayah
yang ingin merasakan dampak pengaruh kedekatan ayah dengan anak harus
mau mengorbankan pikiran, waktu dan tenaganya dalam mendidik dan membersamai
pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak.
Posting Komentar untuk "Inilah Pengaruh Kedekatan Ayah dengan Anak dalam Islam yang Perlu Dipahami"