Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kalimat Renungan Keluarga Oleh Mohammad Fauzil Adhim

 Kalimat renungan keluarga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam menjalani hidup berumah tangga. Naik turun dan pasang surutnya kehidupan kadang menuntut kita untuk mencari ilmu dan motivasi  dari sumber-sumber yang terpercaya.


Berikut ini kami sajikan kata-kata renungan yang kami kutip dari buku “Saat Berharga untuk Anak Kita” karya M Fauzil Adhim yang diterbitkan oleh Pro U Media Yogyakarta.

 

1.    Jika kita masih merasa bahwa semuanya merupakan tanggungjawab istri tanpa ada bagian kita sedikit pun, maka sekali waktu tengoklah istrimu yang sedang terbaring penat karena tak ada waktu baginya untuk istirahat.

 

2.    Selain mencerdaskan otaknya, salah satu bekal yang harus kita berikan kepada anak-anak kita adalah kedekatan emosi yang hangat. Mereka bahagia jika berdekatan dengan kita, bukan karena uang yang kita berikan, tetapi karena waktu yang kita luangkan untuk bercanda dan berbincang bersama mereka.


 

3.    Anak yang kurang memiliki rasa aman akan memiliki hambatan psikologis untuk berinisiatif. Ia juga tidak memiliki keberanian untuk melakukan segala sesuatu secara mandiri tanpa bantuan orangtua atau orang terdekat lainnya. Ia belajar untuk memiliki ketergantungan.


 

4.    Secara jangka panjang, anak-anak yang dibesarkan dengan kemesraan yang kokoh akan lebih bebas bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya dalam kehidupan sehari-hari, lebih memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru ataupun mengungkapkan gagasan, dapat meghadapi masalah dengan cara-cara yang  baru, dan menjadi lebih nyaman serta mudah menyesuaikan diri terhadap orang-orang yang belum begitu akrab.


 

5.    Banyak remaja mengalami masalah-masalah psikologi bukan karena otaknya tidak cerdas dan wajahnya mengenaskan, tetapi karena penerimaan dirinya yang kurang baik.

 

6.    Banyak anak yang mengalami stres belajar, bukan karena kemampuannya yang pas-pasan, tapi karena orangtua yang tidak pernah memberi dukungan yang memuaskan.

 

7.    Sungguh berbeda antara membebani dan menyemangati


Baca Juga : Cara Menghukum anak  


8.    Tampaknya sepele, tetapi akibat yang ditimbulkan karena perkataan kita yang mengelabui bisa tak terduga. Berawal dari perasan ditipu dan dikhianati, anak belajar tidak percaya pada orangtua.

 

9.    Semakin besar ketidakpercayaan itu dirasakan oleh anak, maka ia akan semakin sulit mempercayai dan menerima kata-kata orangtua, sekalipun itu merupakan nasihat orangtua yang paling tulus dan jujur.

 

10. Kita mengelabui anak karena takut pada tangis anak yang cuma sebentar, padahal dengan berkata benar anak justru berbinar-binar.

 

11. Jika Anda berbohong kepadanya, anak tidak akan percaya kepada setiap perkataan Anda, sekalipun itu nasihat yang paling baik. Padahal tanpa kepercayaan, bagaimana mungkin anak-anak akan tergerak untuk melakukan apa yang kita inginkan?

 

12. Sebagai cobaan, anak-anak bisa membawa kita lebih dekat kepada Allah. Amal kita dan anak-anak kita saling disusulkan, sehingga bisa bersama-sama di surga, kelak setelah kematian tiba. Tetapi kalau kita salah menata mereka, anak-anak itu bisa menjadi musuh orangtua di dunia, di akhirat, atau bahkan di dunia sekaligus di akhirat.

 

13. Banyak orangtua merasa telah bersungguh-sungguh berjuang untuk anaknya. Padahal yang terjadi sessungguhnya adalah memaksa mereka menjadi seperti keinginan orangtua. Kita paksa anak-anak kita untuk meniru kita, dengan bekal seperti bekal kita, padahal ia diciptakan bukan menghadapi zaman ini. Ia diciptakan untuk menghadapi zaman  lain yang berbeda.

 

Kalimat renungan keluarga yang telah kami sajikan semoga bisa menjadi bekal bagi para orangtua dalam berumah tangga khususnya dalam mendidik anak. Anak adalah amanah dari Allah yang perlu kita jaga sebaik mungkin. Jaga dengan iman, takwa dan tentu bekal ilmu yang memadai.

 

Dalam mendidik anak tentu tidak selamanya mudah. Perlu perjuangan dari berbagai sisi. Kerjasama antara ayah dan bunda tentu sangat diperlukan. Tidak boleh hanya menyerahkan pada salah satunya. Kalimat renungan keluarga yang sudah dipelajari akan bermakna manakala dipraktekan dalam kehidupan nyata. Semoga Allah membimbing dan memudahkan kita dalam mendidik anak. 

Posting Komentar untuk "Kalimat Renungan Keluarga Oleh Mohammad Fauzil Adhim"