5 Point Penting Cara Mengatasi Anak Kecanduan Nonton TV
Senyumkeluarga.com- Mengapa anak bisa kecanduan nonton televisi? Jawaban utama dari pertanyaan ini yaitu karena anak merasa senang dan nyaman dengan tontonan yang disuguhkan di televisi. Jika hal ini dibiarkan maka bisa berdampak kurang baik terhadap perkembangan anak. Meskipun acara yang ditonton anak masih berkaitan dengan anak-anak dan bukan tontonan untuk orang dewasa, tetap saja tidak baik jika anak sampai kecanduan. Oleh karena itu, ilmu mengatasi anak kecanduan nonton TV perlu dipahami.
Banyak kajian
dan seminar yang diadakan dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut. Tentu
hal ini sangat baik dan bisa menjadi referensi yang bisa diterapkan di rumah
masing-masing. Setiap keluarga memiliki keadaan yang berbeda, sehingga dalam
penerapan ilmu juga perlu memperhatikan dan menyesuaikan dengan kondisi
masing-masing. Ada keluarga yang
menerapkan cara meniadakan televisi di rumah, tapi ada juga yang tetap
memiliki televisi hanya saja diatur cara penggunaannya.
Berikut ini kami
share pengalaman kami dalam mengatasi anak kecanduan nonton televisi bagi keluarga yang di dalam rumahnya tersedia televisi. Sekali
lagi, ini pengalaman yang diterapkan pada keluarga kami. Jika sesuai dan bisa
diterapkan pada keluarga Anda, maka ilmu ini bisa diambil. Jika kurang
cocok, maka Anda bisa mencari referensi
lain. Setidaknya, ada 5 point yang diterapkan untuk mengatasi kecanduan TV.
1.
Orangtua
mengurangi durasi nonton TV
Tidak dipungkiri, awal mula anak
mengenal dan menonton televisi yaitu karena di rumah ada televisi. Televisi yang ada ini
ditonton oleh orangtua sehingga anak secara tidak langsung mengetahui bahwa
benda ini bisa ditonton dan ternyata mengasyikkan. Semakin lama durasi orangtua
menonton, maka anak juga akan ikut-ikutan.
Hal inilah yang kami rasakan sehingga
pelan-pelan kami mencoba mengubah pola nonton TV nya dengan mengurangi
durasinya. Bahkan, untuk tontonannya juga kami lebih selektif. Jika yang sering
ditonton adalah sinetron, maka anak juga akan cenderung senang dengan sinetron.
Jika yang ditonton adalah tayangan yang mengedukasi, maka anak juga akan
cenderung senang.
2.
Memenej waktu
nonton TV
Bagaimanapun, kalau di rumah ada TV dan
anak sudah terlanjur suka maka tidak bisa langsung menyetop untuk tidak nonton
TV. Cara yang kami gunakan yaitu dengan mengatur atau memenej waktu menyetelnya
sekaligus chanel yang boleh ditonton. Jika hari libur maka durasi menontonnya
bisa lebih panjang tapi tetap harus diberi batasan jelas waktu maksimalnya. Jika
hari sekolah, maka durasinya lebih pendek.
Jika menonton TV di sore hari sampai
maghrib, maka kami membiasakan untuk mematikan TV di saat adzan berkumandang. Awalnya
kami yang melakukan, tapi lama kelamaan anak jadi paham dan dengan sendirinya
mematikan TV jika adzan maghrib sudah berkumandang.
Setelah maghrib sampai isya kami juga
tidak mengiziinkan anak untuk menonton televisi. Bahkan setelah isya sampai
tidur juga seringnya tidak menonton TV. Lalu kegiatan apa yang dilakukan
sebelum tidur? Kami mengisinya untuk mengaji bersama, belajar, dan ngobrol
santai.
3.
Mengajak anak
melakukan kegiatan lain
Anak banyak menonton TV sebetulnya tidak
melulu karena suka dengan acaranya. Tapi bisa juga dikarenakan tidak ada
kesibukan dan kegiatan lain. Solusinya yaitu dengan mengijinkan anak untuk
bermain bersama teman-teman yang positif. Selain bersama teman, di kesempatan
yang berbeda orangtua juga harus ikut terlibat bermain atau berkegiatan bersama
anak.
Orangtua yang cenderung sibuk sendiri
meskipun berada di rumah, biasanya anak akan merasa kesepian dan mencari
pelarian kesibukan juga. Jika orangtua menyempatkan waktu untuk berkegiatan
bersama, maka keluarga akan semakin hangat dan TV bukan pelarian yang sering
diburu anak.
Kami melakukan ini dengan hal-hal yang
sederhana, seperti menggambar, bermain puzzle, bermain ular tangga,
berhitung, dan aneka permainan lain yang menghibur dan mendidik. Alhamdulillah hal
ini terasa efektif dan ikatan kedekatan juga semakin membaik disamping
terlupakannya acara televisi.
4.
Memberikan
apresiasi kepada anak
Apresia disukai oleh seluruh manusia,
terlebih anak-anak. Hal yang kadang terjadi, kalau anak berbuat salah orangtua
langsung memarahinya. Tapi jika anak berbuat kebaikan, orangtua kadang lupa
memberi pujian atau apresiasi lainnya. Jika ini yang masih sering terjadi di
keluarga kita, maka pelan-pelan perlu mengubahnya.
Pada anak kami, jika melakukan kebaikan
misalnya bergegas mematikan TV saat adzan maghrib biasanya kami berikan
apresiasi berupa pujian “Alhamdulillah, Sholehahnya.. Terimakasih ya, sudah mau
mematikan Tv.”
Selain pujian, kami juga kadang
memberikan apresiasi dalam bentuk memberikan barang atau mainan yang anak suka.
Tidak harus mahal. Anak kami suka beli es krim dan biasanya kami belikan yang
harganya Rp. 3.000,- dan hal ini sudah membuat anak bahagia.
5.
Memberikan
pemahaman pada anak
Bimbingan, nasehat, pemahaman yang
diberikan orangtua kepada anak juga diperlukan. Di saat santai dan duduk
bersama, pemahaman ringan kami masukkan pada anak. Misalnya terkait dengan
menonton televisi, maka kami ajak anak bicara dan berikan pemahaman bahwa kalau
menonton TV secara terus menerus dan lama, maka bisa menimbulkan efek yang
kurang baik.
Sesekali juga kami berikan contoh kasus
anak yang sukanya nonton TV beserta akibat yang diperolehnya. Hal ini membuat
anak berfikir ulang untuk berlama-lama nonton TV. Contoh kasus misalnya anak
jadi matanya minus, tidak punya banyak teman, menjadi pemalas, dan lain
sebagainya. Darimana didapatkan contoh kasus itu? Dari berita-berita maupun
cerita dari tetangga dan teman yang sumbernya bisa dipertanggungjawabkan.
Demikian kelima hal terkait dengan
upaya-upaya mengatasi anak kecanduan nonton TV. Apa yang kami lakukan, bisa
diterapkan di keluarga Anda. Intinya, kita sebagai orangtua harus perhatian
pada anak dan mau ikut membimbing serta mengarahkan. Jika kita abai, maka anak
juga akan abai dan tidak peduli dengan dirinya. Anda memiliki pengalaman lain
terkait dengan hal ini? Silakan tuliskan di kolom komentar sehingga semakin
banyak anak yang bisa terselamatkan dari bahaya negatif TV.
Posting Komentar untuk "5 Point Penting Cara Mengatasi Anak Kecanduan Nonton TV"